Minggu, 28 Juli 2013

Membangun Langkah Untuk Menentukan Pilihan

Di era modern ini, sudah banyak sekali perkembangan yang terjadi jika dibandingkan dengan zaman lawas. Mulai dari gaya hidup, hingga gaya berbusana, sudah banyak sekali berkembangan. Tak ketinggalan juga pilihan profesi. Sepertinya, semakin kreatif dan variatif saja pilihan profesi di Indonesia ini. Jika dulu orang yang dianggap kaya, terpandang, adalah orang yang berprofesi sebagai dokter, pejabat pemerintahan
atau wakil rakyat, kini posisi-posisi tersebut mulai disaingi dengan pekerja seni (baik seni peran, seni olah vocal, bahkan seni stand up comedy) yang kini lazim kita sebut sebagai entertainer, atau istilah yang lebih keren lagi, selebritis. Para pengusaha pun tak mau kalah, dengan makin banyaknya industri kreatif yang melahirkan produk-produk unik dan berkualitas.

Kita pasti pernah dengar contohnya seperti Kebab Turki, yang mempopulerkan makanan timur tengah tersebut menjadi tidak sekedar menu makan malam, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup. Ada pula kripik pedas yang mengusung tokoh fiktif ma icih sebagai ikonnya. Dari bidang jasa jual beli, mungkin bisa diwakili dengan maraknya situs jual beli online segala macam kebutuhan seperti berniaga.com, tokobagus.com, hingga rajakarcis.com yang fokus pada penjualan karcis secara on line. Rasanya, belanja menjadi sangat mudah dan dapat dilakukan dari rumah. Dan, masih banyak contoh-contoh lain. Tak heran, tokoh-tokoh yang dulu disebut wiraswastawan tersebut sering dinobatkan  sebagai orang terkaya di Indonesia. Keanekaragaman ini adalah sesuatu yang sangat baik, mengingat Indonesia sebenarnya sangat kaya dengan generasi yang dapat terus mengeksplorasi segala macam profesi secara kreatif sebagai sarana aktualisasi diri, sekaligus mengais rizki. Jika tren ini tetap berjalan, nantinya juga akan berimbas positif terhadap peningkatan kesejahteraan warga Indonesia, insyaAlloh.

Faktanya, segala potensi dan kreatifitas yang luar biasa tersebut masih belum optimal tereksploitasi. Terbukti dengan masih kurangnya jumlah wirausahawan di Indonesia. Padahal, suatu Negara dikatakan akan maju bila jumlah wirausahanya sedikitnya sebesar 2% dari jumlah seluruh penduduk. Jika penduduk Indonesia sebesar 240 juta jiwa, maka idealnya ada 4.800.000 wirausahawan. Selama ini, data yang ada dari kementrian koperasi dan UKM, wirausahawan di Indonesia baru sekitar 240.000 orang, atau sekitar 0,24% dari seluruh penduduk Indonesia. Artinya, masih banyak ruang untuk berkarya. Masih banyak kesempatan untuk mengembangkan diri. Masih ada celah untuk mengisi ceruk pasar dengan karya kita. Masih diperlukan banyak sekali wirausahawan…

Memang, menjadi wirausahawan tidak mudah karena memasuki dunia wirausaha, berarti bergelut dengan ketidak pastian. Tantangan demi tantangan akan selalu menghadang. Diperlukan rencana yang selalu berkembang secara fleksibel dan bervariasi, karena cara yang efektif dilaksanakan minggu lalu, belum tentu efektif untuk hari ini. Begitu juga strategi yang tepat sasaran hari ini, belum tentu cocok untuk minggu depan. Jadi, memang dibutuhkan keatifitas dan keuletan yang luar biasa, tanpa pernah putus. Dan yang paling penting, harus ada passion disana.

Bagi para wirausahawan sejati, justru semua tantangan itulah yang membuat menarik. Dunia yang penuh dinamika tersebut sangat cocok dan sangat dicari oleh jiwa-jiwa bebas yang tidak mau terjebak dalam zona nyaman.

So, jangan takut untuk menjadi wirausahawan. Jangan ragu untuk mengambil langkah. Ya, memulai langkah pertama untuk menjadi wirausaha memang yang paling sulit. Pasti banyak pertimbangan-pertimbangan atau pikiran bawah sadar yang “menghambat” keinginan terjun ke dunia yang penuh ketidak pastian, untuk “melindungi” diri sendiri agar tetap aman dalam zona nyaman. Takut gagal lah, tidak punya modal lah, tidak ada kepastian untung lah, hingga takut meninggalkan segala kenyamanan yang sudah ada. Semua pertimbangan tersebut memang masuk akal, dan kadang sepertinya, tidak mengambil langkah sama sekali adalah pilihan yang paling bijak.

Namun, semua anggapan tersebut mungkin dapat berubah ketika kita “nekad” dan memberanikan diri untuk mengambil langkah pertama untuk menjadi wirausahawan. Satu langkah, walaupun kecil, dapat mengantarkan kita ke dunia baru yang mengubah cara pandang kita. Dan dari langkah kecil itu, insyaalloh akan menumbuhkan gairah dan membuka kesempatan untuk langkah-langkah berikutnya. Saya tahu, saya memang belum pantas untuk bicara tentang wirausaha, karena saya sendiri belum lama berkecimpung didalamnya. Belum banyak pengalaman yang saya dapatkan, dan belum banyak “kegagalan” yang dapat memperkuat mental saya. Namun, yang bisa saya sharing hanyalah pengalaman mengambil “langkah pertama”. Saya sudah melakukannya belum lama ini dan saya memang merasa masuk ke dunia baru yang menggoda.

Saya ibarat bayi baru lahir. Masih perlu banyak belajar. Saya juga belum tahu sejauh mana saya dapat melangkah. Namun itu sudah cukup bagi saya, setidaknya untuk sementara ini. Dan saya siap untuk mengambil langkah berikutnya, insyaalloh. Jadi, beranikah anda mengambil langkah pertama? Itu pilihan anda :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar